Selasa, 21 Februari 2012

terpukau akan keindahan ulen sentalu

susana adem nyaman buat membaca
Jalan-jalan ke kaliurang jangan pernah melewatkan musem yang satu ini...kalo dari arah Yogyakarta ikutilah jalan kaliurang hingga tugu udang. Dari tugu udang, anda dapat mengarahkan setir ke kiri atau ke barat, mengikuti jalannya dan ada plang Museum Ulen Sentalu.

Museum yang resmi dibuka tahun 1997 ini memiliki keunikan tersendiri bagi saya waktu pertama kali datang. Disediakan dua macam guide yaitu guide berbahasa indonesia dan satu lagi berbahasa inggris, dan sudah ada jam-jamnya di setiap harinya kecuali senin tentunya. Jadi jangan takut untuk tidak dapat masuk, karena selalu ada gide yang akan mendampingi selama mengunjungi ruangan ini.

bangunan ini mirip kayak bangunan di Belanda
Nama ulen sentalu sendiri merupakan kependekan dari kata ulating blencong sejatining tataning lumaku, yang kalo dibahasa indonesiakan kurang lebih pelita kehidupan sejati bagi jalan hidup manusia. Berisi cerita mengenai kraton Mataram, yang didominasi oleh koleksi putri dari kraton Mataram, baik kraton Ngayogyakarta, Surakarta, Pakualaman, maupun Mangkunegara. Disini anda akan melihat pakaian, motoif batik yang membedakan antara Surakarta dengan Yogayakarta.

Keunikan dari museum ini adalah ketika anda memasuki ruang demi ruang, yang sebenarnya dibedakan menjadi 7 ruang. Ruangan tersebut antara lain adalah ruang selamat datang, ruang seni tari dan gamelan, gua sela giri, dan lima ruang di kampung kambang.

Ruang selamat datang sudah jelaslah bahwa ini adalah ruangan selamat datang. Kemudian memasuki ruang seni tari dan gamelan berisi gamelan dan beberapa lukisan tari. Dari ruang seni tari dan gamelan anda akan diajak memasuki ruang gua sela giri. Maksud dari nama gua sela giri ini adalah gua yang berdinding batu gunung (yaitu dari G. Merapi). Ruangan ini berupa lorong memanjang, dengan barang-barang yang dipamerkan berupa lukisan tokoh-tokoh dinasti Mataram. Yang menarik dari ruangan ini menurut saya adalah lukisan Retno Puwoso, yang merupakan istri dari Paku Alam VII. Menariknya adalah gaya berpakaiannya yang modis. Retno Puwoso sudah mahir mendesain pakaian dan asesories, pada masa kraton Mataram dahulu.

Ruangan berikutnya adalah kampung kumbang. Kampung kumbang memiliki lima ruang pamer yaitu ruang syair untuk tineke, royal room ratu mas, ruang batik vorstendlanden, ruang batik pesisiran dan ruang batik dambaan. Beberapa yang menarik bagi saya adalah surat-surat untuk tineke yaitu putra Sunan PB XI yang memiliki nama asli adalah GRAj Koes Sapariyam. Disini anda juga akan mengetahui pakaian adat perempuan kraton Surakarta dan Yogyakarta ketika menikah.

Nah yang lebih seru lagi dari mengunjungi museum ini ketika kita hendak keluar dari museum. Anda akan mendapatkan suguhan wedang atau minuman ala puteri kraton, yang katanya dapat membuat awet muda. Nama minuman ini saya lupa, tapi rasanya seperti bajigur (minuman khas Jogja juga) yang berbahan dasar jahe, serai. Yang hangat dan segat dinikmati.

Tidak menyarankan anda untuk tidak mengunjungi museum ini ketika berada di Jogja, karena keindahan museum ini hanya dapat dinikmati ketika anda sudah membeli tiket masuknya dan masuk bersama guide. Harga tiketnya sekitar 30 ribu untuk pelajar atau mahasiswa.

jalan yang dipenuhi pepohonan

selamat datang di ulen sentalu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar