Sabtu, 20 Oktober 2012

Menengok kehidupan dari dapur

di sinilah inti dari kehidupan
 Bagi masyarakat Jawa khususnya di daerah pedesaaan, ruangan yang paling utama bukanlah ruang tamu atau pun ruang keluarga, melainkan dapur dan ruang makan. Tidak ada rumah tanpa dapur bagi masyarakat Pereng Dawe, Sleman ini. Hampir separuh waktu dalam seharinya selalu dihabiskan di dapur. Membuat masakan pagi, siang dan malam. Dapur adalah inti dari sebuah kehidupan bagi masyarakat Pereng Dawe ini . Sebuah desa yang tidak jauh dari kota Yogyakarta. Dengan mata pencaharian utama penduduknya adalah bertani dan berdagang. Ruangan paling sibuk adalah dapur, sehingga banyak orang Jawa yang membuat dapur sebagai ruangan paling luas, bahkan lebih luas bila di banding rung tamu atau pun kamar tidur. Di dapur inilah sebuah keluarga melakukan komunikasi. Ruangan lebar yang biasa terletak paling belakang ini akan menggambarkan keharmonisan sebuah keluarga.

Dapur yang selalu ada aktivitas
Tungku yang selalu menyala dari pagi hingga malam menjelang tidur. Kayu adalah bahan bakar utama. Terlihat warna hitam pada panci dan juga dindingnya adalah bukti bahwa dapur ini tidak pernah ditinggalkan oleh pemiliknya. Peralatan sederhana inilah yang memberikan kehangatan pada setiap keluarga. Dari dapur inilah tercipta makanan yang menggugah selera. Lahir pula canda dan tawa setiap saat. Bahkan di dapur ini juga mampu mengusir amarah. 





Tidak ada komentar:

Posting Komentar